welcome


web stats

Senin, 13 Januari 2014

Rangkuman Jaringan Hewan

Struktur Jaringan Hewan


1.         Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan rongga tubuh.
2.         Jaringan ikat, yaitu jaringan yang menunjang dan mengisi bagian-bagian tubuh yang lain
3.         Jaringan otot merupakan jaringan yang mengendalikan pergerakan tubuh
4.         jaringan saraf adalah jaringan yang menerima dan menyampaikan rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain
5.         Epitel pipih selapis terdiri atas selapis sel-sel yang berbentuk pipih,seperti ubin
6.         Epitel kubus selapis disusun oleh selapis selsel berbentuk kubus
7.         Epitel ini berbentuk silinder satu lapis dan mempunyai inti di tengah
8.         Epitel pipih berlapis banyak terdiri atas dua atau lebih lapisan sel berbentuk pipih
9.         Epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapisan sel, dan memiliki bentuk kubus pada bagian dalamnya
10.     Epitel silinder berlapis banyak terletak pada laisan luar, sedangkan bagian dalamnya biasanya berbentuk tidak teratur atau kubus
11.     Epitel transisional sering disebut epitel peralihan yang memiliki banyak lapisan dan bentuknya berubah-ubah, terutama pada saat jaringan menggelembung
12.     Otot lurik adalah otot yang bertaut pada tulang dan menggerakkan tulang-tulang tubuh
13.     Otot jantung memiliki percabangan dan memiliki nukleus banyak yang terletak di tengah sel
14.     Otot polos terdapat pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan pembuluh getah bening, dan di kulit
15.     Sel dibagi menjadi dua macam, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia)
16.     Sel yang mengkhususkan diri untuk penerimaan dan transmisi rangsangan disebut neuron
17.     Sel glia merupakan sel-sel yang menunjang dan melindungi neuron
18.     Jaringan ikat longgar memiliki serabut kolagen berwarna putih, serabut elastis, dan serabut retikulum
19.     Jaringan ikat padat disebut juga jaringan ikat serabut putih
20.     Jaringan ikat padat memiliki fungsi memberikan sokongan dan proteksi terhadap organ tubuh

21.     Jaringan tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang dilindungi fibrosa

Rangkuman Jaringan Tumbuhan

Struktur Jaringan Tumbuhan

arham07.blogspot.com

1.         Jaringan merupakan kelompok sel sejenis yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama
2.         Jaringan epidermis tumbuhan merupakan jaringan yang terdiri atas sel-sel berbentuk empat persegipanjang dan terdiri atas satu lapis sel.
3.         Jaringan parenkim adalah jaringan yang memiliki bentuk sel segienam dan memiliki diameter yang sama ke berbagai arah
4.         Jaringan parenkim pada batang muda banyak yang mengandung kloroplas yang dinamakan klorenkim
5.         Sel parenkim berperan untuk menyimpan cadangan makanan
6.         Jaringan Kolenkim merupakan jaringan yang sel-selnya berbentuk segienam
7.         Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel yang mengalami penebalan dinding sekunder berupa lignin
8.         Sklerenkim dibedakan menjadi dua macam, yaitu sklereid dan serabut
9.         Sklereid adalah jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan penebalan dinding sel yang tebal
10.     Serabut sklerenkim terdiri atas sel-sel yang memanjang dengan dinding sel yang tebal dan ujungnya lancip
11.     Jaringan pembuluh pada tumbuhan ada dua macam yaitu floem dan xilem
12.     Floem adalah pembuluh kulit kayu
13.     Floem tersusun atas parenkim floem, serabut floem, buluh floem (buluh tapis), dan sel pengiring
14.     Parenkim floem berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
15.     Serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi memperkuat pembuluh floem
16.     Buluh floem yaitu pembuluh yang berperan mengangkut hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh tanaman
17.     Sel pengiring (companion cell) adalah sel yang terletak sepanjang tubuh floem
18.     Xilem adlah pembuluh kayu
19.     pembuluh xilem terdiri atas buluh kayu, trakeid dan serabut xilem
20.     Buluh kayu adalah sel mati yang bentuknya memanjang berupa saluran
21.     Trakeid merupakan komponen yang tersusun atas sel-sel berbentuk lancip dan panjang dengan dinding sel yang berlubang-lubang
22.     Serabut xilem berbentuk panjang dengan ujung-ujungnya saling berhimpit
23.     Jaringan kambium merupakan jaringan dewasa yang bersifat meristimatis atau aktif membelah
24.     Kambium gabus adalah kambium yang terletak di bawah epidermis batang dan akar yang tua
25.     Organ tumbuhan terdiri atas daun, batang, akar, bunga, dan buah
26.     Stomata berfungsi dalam pertukaran gas dan penguapan air
27.     Mesofil adalah jaringan yang bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis
28.     Diferensiasi adalah proses perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya
29.     Kolateral adalah tipe jaringan pengangkut batang dikotil, letak floem mengarah keluar dari xilem
30.     Klorenkim adalah jaringan parenkim yang sel-selnya mengandung banyak kloroplas

Sistem Imunitas

SISTEM IMUN

Fungsi:
  1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
  2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan.
  3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama:
  1. bakteri patogen & virus
  2. Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Patogen bagi tubuh manusia
  • Bakteri
  • Virus
  • Jamur
  • Protozoa bersel satu
  • Parasit
Struktur Struktur Imun
  • Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh ® organ limfoid
  • Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit
  • Jaringan limfoid primer:
  1. kelenjar thymus
  2. sumsum tulang
  • Jaringan limfoid sekunder:
  1. berkapsul: limpa & kelenjar limfa
  2. tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue), jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi
Jaringan Limfoid
  • Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit
  • Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-associated lymphoid tissue/ Plak Peyer)
Sistem Imun
  • Pertahanan lapis pertama: Pertahanan fisik (physical barrier)
  • Ada 2 sistem kekebalan tubuh:
  1. Sistem kekebalan nonspesifik (didapat) (innate immune system)
  2. Sistem kekebalan spesifik (dipelajari/adaptif) (learned/adaptive immune system)
Komponen Sistem Imun Spesifik


Barier Sel Epitel
Sel epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap mikroba dari lingkungan dan menghasilkan peptida yang berfungsi sebagai antibodi natural. Didalam sel epitel barier juga terdapat sel limfosit T dan B, tetapi diversitasnya lebih rendah daripada limfosit T dan B pada sistem imun spesifik. Sel T limfosit intraepitel akan menghasilkan sitokin, mengaktifkan fagositosis dan selanjutnya melisiskan mikroorganisme. Sedangkan sel B limfosit intraepitel akan menghasilkan IG M.

Sistem Saraf dan Alat Indera Manusia

Sistem saraf pusat           = otak dan sumsum tulang belakang
*       Sistem saraf tepi              = somatic (sadar) dan otonom (tidak sadar)
*       Otak
1.       Besar (cerembrum)                                = pusat koordinasi kesadaran
-          Lubus olfaktorius                     = pembau (depan)
-          Lubus oksipitalis                       = penglihatan (belakang)
-          Lubus temporalis                     = pendengaran dan pengecap
-          Lubus parietalis (sensori)      = ubun-ubun belakang
-          Lubus parientalis (motoris)  = koordinasi gerak sadar (ubun-ubun depan)
-          Korteks serebri                         luar otak besar, kesadaran, ingatan, kecerdasan, kemauan, dan sikap
*       Otak kecil (cerebellum)                                                                 = pusat keseimbangan, koordinasi gerak, dan penghalusan gerakan.
*       Otak tengah ( mesencephalon)                                 = lubus oktikus (refleksi pupil mata dan pengaturan keseimbangan tubuh
*       Sumsum lanjutan (medulla oblongata)                   = pusat pengaturan denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, reflex menelan, batuk, muntah, dan bersin.
*       Sumsum tulang belakang (madula spinalis)          =
1.       Meneruskan jalannya infuls dari dan menuju otak
2.       Sebagai pusat reflex kaki dan tangan/ buang air.
*       Sistem saraf tepi
1.       Somatic        = mengatur kerja organ secarra sadar, 12 serabut saraf otak, 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang,. Terdiri atas neuron aferen dan eferen.
2.       Otonom       = mengatur kerja organ diluar kesadaran. Terdiri atas parasimpatik dan simpatik yang bekerja secara antagonis. Menghubungkan pusat saraf dengan otot jantung, pembuluh darah, usus, dan kelenjar.

Sistem Peredaran Darah Manusia

A. Darah


Apakah Anda pernah melihat orang yang sedang melakukan donor
darah? Atau Anda sendiri pernah melakukannya? Donor darah adalah
proses pengambilan darah dari tubuh dengan jumlah tertentu untuk
dipindahkan pada tubuh orang lain dengan golongan darah yang sama.
Darah merupakan salah satu komponen sistem sirkulasi (peredaran
darah) yang sangat penting. Darah dan sistem peredaran darah memiliki
fungsi sebagai berikut.

1. Mengedarkan sari makanan (nutrisi) dari sistem pencernaan
makanan ke seluruh sel-sel tubuh
2. Transportasi oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh, dan
transportasi karbon dioksida dari sel-sel seluruh tubuh ke paru-paru
3. Pengangkutan sisa metabolisme dari sel-sel tubuh ke organ ekskresi
(pengeluaran)
4. Pengangkutan hormon dari kelenjar endokrin ke sel-sel atau jaringan
target
5. Membantu keseimbangan cairan tubuh
6. Membantu dalam mengatur suhu tubuh


1. Komposisi Darah
Anda pasti pernah melihat darah. Tahukah Anda komposisi darah
tersebut? Komposisi darah dapat diperoleh dengan cara memutar darah
dalam suatu tabung dengan kecepatan tinggi. Proses pemutaran darah
tersebut dinamakan sentrifugasi. Dari hasil sentrifugasi, darah akan
terpisah menjadi dua bagian, yaitu bagian bawah yang padat dan bagian
atas berupa cairan. Cairan pada bagian atas adalah plasma darah (55%),
sedangkan bagian bawah terdapat sel-sel darah (45%).


. Plasma Daraha
Plasma darah mengisi sekitar 55% dari total volume darah. Salah
satu fungsi plasma darah yaitu mengatur keseimbangan osmosis darah di
dalam tubuh. Pada manusia, plasma darah tersusun atas air (90%) dan
bahan-bahan terlarut (10%). Berikut ini komposisi plasma darah beserta
fungsinya.

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi.
1.Organ Reproduksi

Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.

Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.

Saluran reproduksi

Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.

Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
Uterus

Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.

Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.

Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.

Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.

2.Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer.

Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.

Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon dioksidaurearacun dan lainnya.

1. Kulit
Sebagai alat ekskresi, kulit mengeluarkan keringat. Keringat terdiri atas
air dan garam-garam mineral (terutama NaCl, itu sebabnya keringat terasa
asin), serta sedikit sampah buangan, seperti urea, asam urat, dan amonia.
Keringat dikeluarkan tubuh dalam jumlah besar ketika melakukan kegiatan
berat dan berada di lingkungan yang panas. Pengeluaran keringat juga
dipengaruhi oleh makanan, keadaan kesehatan, dan emosi.
Kulit dibagi menjadi dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis
. Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan lebih tipis
dibandingkan lapisan dermis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan, yaitu
stratum korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum,
dan stratum germinativum (Kurnadi, 1995 : 234).


Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang berfungsi sebagai pelindung
tubuh dari kerusakan/pengaruh lingkungan. Kulit berfungsi sebagai
pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran,
kuman-kuman, panas, zat kimia, dan lain-lain. Selain itu, kulit juga berfungsi
untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang
dari luar, dan ekskresi.